Selasa, 22 April 2014

SELAMAT MERINDU


FANTASI ANAK MUDA


 

Malam-malam gini, internet ramai
Maklum, aktivitsas sudah selesai, saatnya santai...
Banyak yang galau, stress, senang, semangat 45
Semua bisa dilihat dari internet
Ada pula yang berfantasi dan bermimpi
Bukan sekadar fantasi, tapi fantasi yang akan terwujud
Izinkan kami membagi mimpi kami
Yang mungkin terasa dan terdengar mustahil
Tapi, untuk Allah, tak ada yang mustahil..
Inilah mimpi seorang anak muda...

Terbayang suatu hari..
Ia hidup mandiri, benar-benar mandiri
Tanpa bantuan dana dari orang tua sama sekali, di usia 22 tahun
Terbayang suatu hari...
Ia bisa memberi orang lain pekerjaan
Sekaligus menjadi agen rezeki dari Allah untuk orang banyak di dunia ini
Terbayang suatu hari..
Ketika banyak temannya masih asyik dengan ketidakproduktifannya..
Ia mampu membeli sebuah rumah mungil
Dari hasil kerja kerasnya sendiri
Rumah yang cocok untuk keluarganya kelak

Terbayang suatu hari...
Ia menghilang dari pergaulan selama beberapa minggu
Tahu-tahu, undangan walimah sampai ke tangan para kolega
Terbayang suatu hari...
Ia datang ke kampus dengan mobilnya.
Setelah turun dari mobil, ia tak lupa membukakan pintu untuk wanita di sebelahnya..
Yah, dialah istri anak muda itu..
Ketika teman-temannya asyik nongkrong belajar di kantin dan kursi-kursi kampus
Mereka malah disuguhi pemandangan romantis ini

Terbayang suatu hari...
Ketika tawa dan canda dengan teman-teman sudah tak menenangkan hatinya..
Ia memilih pulang ke rumah segera
Menemui permaisuri hatinya yang selalu menunggunya pulang

Terbayang suatu hari...
Ketika ada yang saling "mesra-mesraan" di timeline..
Mereka berdua juga bermesra-mesraan di timeline..
Tapi, mereka berdua benar-benar mesra..
Mesra yang begitu Allah cintai, bukan yang Allah benci
Bagaimana tidak iri yang "mesra-mesraan" tadi
Kepada yang benar-benar bermesraan di timeline

Terbayang suatu hari..
Ia memulai mimpi itu semua di suatu malam.
Malam dimana hatinya masih sepi.
Namun, jangan remehkan rasa kesepian itu
Justru kesepian itulah
Yang akan membuatnya jauh mendahului teman-temannya


------YK------



Selasa, 01 April 2014

Merengek Trasnferan Uang dari Orang Tua?

TERIMA KASIH, BAPAK DAN IBUKU..


Masih teringat setahun lalu, ketika aku meminta modal 2 juta untuk memulai bisnis kuliner..
Kala itu, aku masih seprti anak kecil, yang minta dituruti semuanya.
Ayah ibuku pun meminjamkan uang 2 juta itu akhirnya..
Kumulai bisnis kulinerku, dan akhirnya..
Gagal total.
Sungguh aneh. Kenyataan sangat berbeda dengan realita
Di tengah kegagalanku di 2013 lalu, ibu tiba-tiba telepon
"Kamu ini mahasiswa. Kalau mau bikin bisnis, angan seperti orang yang (maaf) gak kuliah"...
"Pokoknya, uang 2 juta nya dikembaliin lo. Itu uang ibu bapak"..
Dua kalimat yang kembali memotivasiku lagi...
2 juta harus segera dikembalikan segera, sebelum ayah-ibu naik haji tahun depan kalo bisa
Alhamdulillah, dengan doa bapak dan ibu, Maret 2014 uang 2 juta sudah dikembalikan
Bahkan, uang di kantong ini masih surplus banyak
Namun, ayah ibu merelakan uang itu ke anaknya lagi..
"Ibu hanya ingin mastiin kamu tanggung jawab. Ternyata emang anak ibu bisa ya"..
"Uangnya dipake lagi aja. Kalo masih mau kasih bapak ibu, nanti pas udah milyaran aja"....
Kata-kata yang memotivasi. Itu doa. Doa ayah ibu
Alhamdulillah, sudah 2 bulan ini aku hidup tanpa suplaiuang dari orang tua..
Awal bulan biasanya merengek transfer uang, kini sudah tidak..
Mungkin hanya uang SPP 1,5 jt/semester dan uang kos 4,8 jt/tahun aku masih butuh subsidi mereka..
Makan, fotocopy, beli ini itu, dan lain2, alhamdulillah sudah bisa ditanggung sendiri.
Yah, semoga Allah melimpahkan rezeki kepada kita semua..
Jangan berharap terus merengek uang dari orang tua..
Ketika banyak pemuda bangga membawa mobil orang tuanya.
Namun, masih banyak juga pemuda yang bangga mampu membantu ekonomi keluarganya..
Produktiflah kawan, jangan sia-siakan mudamu..