Kamis, 12 Juni 2014

INI APAAN??

Curhat Wanita di Shaf Belakang Sebuah Masjid (Edisi 1)


Aku memang jarang keluar kosan
Malas banget, apalagi kalau hujan dan angin keceng banget
Untungnya aku wanita, tak ada kewajiban untuk selalu shalat di masjid
Shalat di kosan jadi pilihan utama
Namun,sudah seminggu ini sepertinya cuaca cerah
Kucoba pergi shlaat ke masjid bareng teman-teman kosanku
Barangkali ada sensasi baru

Maghrib ini aku dan teman-teman kosanku rame-rame ke masjid
Mencari suasana shalat yang baru
Jamaah laki-laki masjid ini ramai sekali
Jamaah wanitanya hanya sekitar 10 orang, termasuk kami
Shalat di belakang hijab masjid menjadi keharusan bagi kami tentunya
Allahu Akbar..

Alhamdulillahirabbil 'aalamiin...
Lantunan Surat Al Fatihah mulai menggema
Namun, ada yang aneh dengan suara ini. Yak suara ini..
Merdu sekali kedengarannya..
Aku biasanya hanya membaca dengan biasa, tanpa nada tartil yang terlalu kelihatan
Yang ini beda. Merdu sekali dan membuat sejuk hati ini..
Aku jadi tertarik shalat di masjid ini lagi
Gara-gara suara seseorang merdu di ujjung depan sana...

Esok shubuh, aku ke masjid lagi..
Lagi-lagi suara yang kemarin menjadi imam lagi
Merduuu sekali, persis seperti Qari yang namanya entah siapa itu..
Namun, kali ini dengan nada tartil yang beda
Tapi, tetap saja merdu dan nyaman didengar
Aku harus bisa ngaji seperti ini di kosan. Harus bisa

Tak terasa, seminggu ini saat shalat jahr aku selalu ke masjid
Suara merdu ini  telah membuatku jatuh cinta
Setelah Al Fatihah, suara ini jarang sekali membaca surat-surat pendek
Standarnya surat Al A'la dan sejenisnya, atau potongan ayat2 Quran dari surat lain
Banyak juga ya hafalan suara ini..
Sungguh, tanpa melihat siapa yang bersuara ini..
Aku telah jatuh cinta kepada orangnya, entah siapa itu

Andai aku bisa mendengarkan suara ini tiap hari
Andai aku bisa mendengarkan suara ini tiap tahajjud
Andai aku bisa mendengarkan suara ini tiap aku dipimpin shalat
Indahnya hidup ini..
Sepanjang apapun ayat yang kau baca
Aku betah mendengarkannya. Sungguh..
Nada merdumu meluluhkan hatiku yang keras ini..
Semoga aku bisa mendengarkan suara merdumu ini setiap hari kelak

Aku bingung dengan diriku..
Kuberanikan diri kutanya ibu-ibu jamaah tentang siapa imamnya
Mereka manjawab bahwa imam itu memang hafalannya banyak dan suaranya merdu
Dulu, orang-orang kurang suka karena bacaannya agak panjang
Tapi, sekarang berubah. Semua jadi tertarik dengan suara merdu ini
Tak heran, orang-orang saja jatuh cinta dengan suara merdu ini
Apalagi aku yang masih jomblo ini.
Lebih jatuh cinta lagi, lebih dari sekadar suaranya

Ibu itu memeberiku sebuah nama
Nama anak yang bersuara merdu tadi
Oh, itu ya namanya. Terima kasih, bu
Aku hanya tersenyum senang tau namanya
Ku berdoa setiap malam agar bisa dipertemukan dengannya. Aamiin...

Itulah ceritaku 1 tahun lalu.
Lelaki itu kini tertera namanya di undangan pernikahanku
Aku jatuh cinta tanpa melihat rupa
Aku jatuh cinta gara-gara suara
Suara yang akan menghiasi hari-hariku ke depan..
Semoga kalian bisa mendapat suara-suara lain seperti milikku ini
Sungguh ajaib jodoh dari Allah yang berasal dari suara merdu setahun lalu

Semoga kami, para wanita, segera memiliki  suara seperti itu..
Semoga kalian, para lelaki, segera memproduksi suara seperti itu..
Telinga kami akan setia mendengarkan lantunan merdu Al Qur'an mu..
Kami tunggu kalian di depan sajadah kami....

Selasa, 22 April 2014

SELAMAT MERINDU


FANTASI ANAK MUDA


 

Malam-malam gini, internet ramai
Maklum, aktivitsas sudah selesai, saatnya santai...
Banyak yang galau, stress, senang, semangat 45
Semua bisa dilihat dari internet
Ada pula yang berfantasi dan bermimpi
Bukan sekadar fantasi, tapi fantasi yang akan terwujud
Izinkan kami membagi mimpi kami
Yang mungkin terasa dan terdengar mustahil
Tapi, untuk Allah, tak ada yang mustahil..
Inilah mimpi seorang anak muda...

Terbayang suatu hari..
Ia hidup mandiri, benar-benar mandiri
Tanpa bantuan dana dari orang tua sama sekali, di usia 22 tahun
Terbayang suatu hari...
Ia bisa memberi orang lain pekerjaan
Sekaligus menjadi agen rezeki dari Allah untuk orang banyak di dunia ini
Terbayang suatu hari..
Ketika banyak temannya masih asyik dengan ketidakproduktifannya..
Ia mampu membeli sebuah rumah mungil
Dari hasil kerja kerasnya sendiri
Rumah yang cocok untuk keluarganya kelak

Terbayang suatu hari...
Ia menghilang dari pergaulan selama beberapa minggu
Tahu-tahu, undangan walimah sampai ke tangan para kolega
Terbayang suatu hari...
Ia datang ke kampus dengan mobilnya.
Setelah turun dari mobil, ia tak lupa membukakan pintu untuk wanita di sebelahnya..
Yah, dialah istri anak muda itu..
Ketika teman-temannya asyik nongkrong belajar di kantin dan kursi-kursi kampus
Mereka malah disuguhi pemandangan romantis ini

Terbayang suatu hari...
Ketika tawa dan canda dengan teman-teman sudah tak menenangkan hatinya..
Ia memilih pulang ke rumah segera
Menemui permaisuri hatinya yang selalu menunggunya pulang

Terbayang suatu hari...
Ketika ada yang saling "mesra-mesraan" di timeline..
Mereka berdua juga bermesra-mesraan di timeline..
Tapi, mereka berdua benar-benar mesra..
Mesra yang begitu Allah cintai, bukan yang Allah benci
Bagaimana tidak iri yang "mesra-mesraan" tadi
Kepada yang benar-benar bermesraan di timeline

Terbayang suatu hari..
Ia memulai mimpi itu semua di suatu malam.
Malam dimana hatinya masih sepi.
Namun, jangan remehkan rasa kesepian itu
Justru kesepian itulah
Yang akan membuatnya jauh mendahului teman-temannya


------YK------



Selasa, 01 April 2014

Merengek Trasnferan Uang dari Orang Tua?

TERIMA KASIH, BAPAK DAN IBUKU..


Masih teringat setahun lalu, ketika aku meminta modal 2 juta untuk memulai bisnis kuliner..
Kala itu, aku masih seprti anak kecil, yang minta dituruti semuanya.
Ayah ibuku pun meminjamkan uang 2 juta itu akhirnya..
Kumulai bisnis kulinerku, dan akhirnya..
Gagal total.
Sungguh aneh. Kenyataan sangat berbeda dengan realita
Di tengah kegagalanku di 2013 lalu, ibu tiba-tiba telepon
"Kamu ini mahasiswa. Kalau mau bikin bisnis, angan seperti orang yang (maaf) gak kuliah"...
"Pokoknya, uang 2 juta nya dikembaliin lo. Itu uang ibu bapak"..
Dua kalimat yang kembali memotivasiku lagi...
2 juta harus segera dikembalikan segera, sebelum ayah-ibu naik haji tahun depan kalo bisa
Alhamdulillah, dengan doa bapak dan ibu, Maret 2014 uang 2 juta sudah dikembalikan
Bahkan, uang di kantong ini masih surplus banyak
Namun, ayah ibu merelakan uang itu ke anaknya lagi..
"Ibu hanya ingin mastiin kamu tanggung jawab. Ternyata emang anak ibu bisa ya"..
"Uangnya dipake lagi aja. Kalo masih mau kasih bapak ibu, nanti pas udah milyaran aja"....
Kata-kata yang memotivasi. Itu doa. Doa ayah ibu
Alhamdulillah, sudah 2 bulan ini aku hidup tanpa suplaiuang dari orang tua..
Awal bulan biasanya merengek transfer uang, kini sudah tidak..
Mungkin hanya uang SPP 1,5 jt/semester dan uang kos 4,8 jt/tahun aku masih butuh subsidi mereka..
Makan, fotocopy, beli ini itu, dan lain2, alhamdulillah sudah bisa ditanggung sendiri.
Yah, semoga Allah melimpahkan rezeki kepada kita semua..
Jangan berharap terus merengek uang dari orang tua..
Ketika banyak pemuda bangga membawa mobil orang tuanya.
Namun, masih banyak juga pemuda yang bangga mampu membantu ekonomi keluarganya..
Produktiflah kawan, jangan sia-siakan mudamu..
 

Kamis, 27 Maret 2014

JILBAB BIRU ATAU JILBAB IJO ??

SURAT UNTUK JILBAB BIRU DAN JILBAB IJO

Buat si jilbab biru...
Sudah lama rasanya kita tak bertemu
Mungkin, sudah 2 tahun atau lebih kita tak saling sua
Hanya gara-gara facebook mungkin yang membuat kita tahu kabar masing-masing
Tak terasa kita sudah makin dewasa kali ini
Ternyata, jaman-jaman dulu memang jaman alay untuk kita berdua
Pertama kali bertemu kau dulu, rasanya ada yang beda
Gelora ini tumbuh begitu subur dalam hati
Tapi, biarlah angin dan hujan yang tau perasaan ini
Biarlah 2-4 tahun ini aku menanam benih ini tanpa kau harus tahu
Kita akan tahu, apakah benih ini makin subur, atau justru makin rusak
Jika benih ini makin subur, aku ingin memanennya bersamamu
Sungguh, aku pernah, atau akan menyebut namamu di sepertiga malam terakhir
Yah, semoga malam itu tidak menjadi malam terakhir aku menyebut namamu


Buat si jilbab ijo..
Aku masih ingat bagamana caramu tersenyum kepadaku
Ketika itu, kau begitu cemberut. Sangat cemberut
Begitu aku lewat, entah kenapa kau begitu berbinar tiba-tiba
Senyum malu-malu itu menghiasimu
Senyum malu khas seorang muslimah shalihah ketika bertemu dengan lelaki idamannya
Sayangnya, senyum malu-malu itu tak cuma sekali
Sudah berkali-kali senyum malu-malu itu mengarah kepadaku
Setiap bertemu, selalu begitu. Kebetulan? Kebetulan yang berkali-kali tepatnya
Ditambah gesture dan pandangan penuh harap khas muslimah shalihah
Tapi, ah, mungkin sifat terlalu pede, sifat dasar seorang laki-laki ini terlalu berlebihan
Namamu begitu harum di kampusmu, sementara namaku mungkin tak seharum namamu di kampusku
Kau mungkin hafal 30 juz, sedang aku, sungguh sangat jauh di bawahmu


NB: Jilbab biru dan jilbab ijo hanyalah kiasan, bukan mengarah ke orang-orang tertentu. Siapapun bisa menjadi jilbab biru dan jilbab ijo seperti di atas.
 




Senin, 10 Februari 2014

WAHAI PEJUANG MALAS, HARAPAN ITU MASIH ADA!




SELAMAT MALAM, PARA PEJUANG MALAS !!

Memasuki tahun-tahun yang seharusnya sudah masuk ke tahun-tahun selesainya belajar di bangku kuliah, masih banyak, bahkan sangat banyak mahasiswa yang masih berkutat dengan GPA alias IPK alias Indeks Prestasi Kumulatif. Memang banyak yang menjelang tahun ke 4 ini, GPA nya sangat baik. Namun, kita tidak menutup mara, banyak teman-teman kita yang masih "menderita" GPA alias IPK. So, what should be done with this fact?

Disini, kita tak perlu membahas para penikmat IPK, karena mereka memang tidak punya masalah yang bgeitu kompleks. Yang menjadi masalah kali ini adalah bagaimana mengoptimalisasi potensi2 para mahasiswa yang masih bermasalah dengan IPK. Sebagai contoh, di jurusan saya, yah sebut saja Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada. Tanpa menyebut nama dan bermaksud merendahkan, masih banyak kawan-kawan di jurusan saya yang masih bermasalah dengan IPK, baik IPK itu berkisar 2,00-2,50 atau, 2,51-2,99. 
Banyak yang menyebut jurusan ini memang sulit, kawan. Tak hanya kawan-kawan kita yang sudah lulus, maba-maba di jurusan ini sudah merasakan. Gabungan konsep matematika, kimia, dan fisika digabung menjadi sebuah ilmu bernama Teknik Kimia. Tapi, bukan sulitnya itu yang menjadi masalah, akan tetapi seberapa besar usaha kita menghadapi kesulitan itu. Kesulitan itu ada untuk dihadapi. Sebesar apapun anda mengeluh, baik tentang matkulnya, dosennya, kelasnya, gedungnya, bukunya, dll, tak akan mengubah yang sulit itu menjadi mudah. Right?

Wahai para pejuang malas, walaupun kalian sudah memasuki tahun ke 3 atau 4, jangan kalian lemah. Tunjukkan semangat anda menyongsong sisa-sisa semester normal yang masih ada. Walaupun GPA kalian berkisar 2,00-2,99, jangan putus asa. Jangan putus harapan di tengah jalan ini. Tak ada jalan kembali di tahun ke-3 atau 4. Once again, no way back!!  Mungkin kalian masih bermalas-malasan di 5 semester awal kemarin, yang mungkin menyebabkan kalian tidak punya jatah SKS ekstra semester ini. Namun, mari kita sama-sama tingkatkan tingkat keuletan kita semester 6 ini. Sungguh kawan, sudah tak ada jalan kembali. Jalan kembali terakhir ada di akhir semester 4 kemarin, dan kita memutuskan tidak mengambilnya.

Mungkin ada beberapa orang yang meremahkan kalian,walau tak semuanya, mulai teman kalian sendiri, dosen, bahkan mungkin para bos-bos industri tujuan tempat bekerjamu kelak. Mungkin beberapa dari mereka sedang meremehkanmu karena kau tak mampu lulus dalam 8 semester. Bahkan, mungkin ada beberapa dari kalian yang sudah siap-siap jika harus sampai semeser 14. Mungkin orang-orang banyak yang menganggap kalian tak bakal punya pekerjaan, karena pekerjaan itu akan diperebutkan oleh para lulusan-lulusan tercepat nan cumlaude. Mungkin banyak orang yang menganggap kalian sulit mendapat jodoh yang ideal, mengingat kalian kuliah saja lama, bagiamana bisa menghasilkan uang, apalagi memeperistri anak orang? Begitu pikir orang-orag di luar sana. Really, don't listen them.

Kalian mungkin akan lulus dalam 5,6, atau bahkan 7 tahun. Mungkin kalian akan merasakan fase-fase iri, ketika teman-temanmu sudah bekerja di perusahaan ini itu, dirimu masih berkutat dengan bangku kuliah dan berbagai textbook. Ketika teman-temanmu sudah menghasilkan uang, bahkan ada yang menikah, kau masih sibuk dengan penelitian atau TA yang belum selesai. Biarlah kawan. Kalian memang malas, tapi bukan berarti kalian tak punya semangat hidup. Bukan berarti kalian tak akan bisa mendapat uang, tak bisa mendapatkan jodoh impian kita, tak bisa beli rumah,dll. Ayo, walau kalian lulunya bakal agak lama, kalian harus buktikan bahwa mahasiswa lulus cepat tak lebih baik daripada yang lulus lama, dan kalian juga harus buktikan mahasiswa lulus lama itu tidak lebih jelek daripada mehasiswa lulus cepat.

Saya yakin, anda mau lulus dalm berapa tahun, orang tua kalian akan mendukungmu. Mereka akan berusaha mati-matian melihatmu diwisuda sebagai sarjana. Jangan sia-siakan amanah orang tuamu. Mungkin, 5 atau 7 semester kemarin kita menjadi anak yang tak tahu diri. Ayo berbenah di semester 6/8 dan seterusnya. Kita tak tahu akan menjadi apa di masa depan, yang penting kau harus selesaikan jalan ini sebaik-baiknya. Kau harus tuntaskan amanah ayah ibumu yang jauh-jauh meyekolahkanmu disini. Sungguh, puluhan juta uang yang mereka keluarkan, muaranya satu, melihat kalian diwisuda sebagai sarjana. 

Wahai pejuang malas, kau mungkin bisa mengelak dengan mendewakan filosofi "IPK bukanlah segalanya", "GPA is not everything", "There are so many things can we do beside studying", dan filosofi2 lain yang sudah membuat kita sesat. Mungkin kau terinspirasi dengan Top Ittipat yang tak kuliah, tapi punya kekayaan Rp 450 M di tahun 2011. Atau kau terinspirasi oleh Einstein, yang punya dunia sendiri dan mampu membuat teori relativitas yang mencengangkan itu. Atau kau terisnpirasi oleh motivator-motivator kelas dunia, yang menganggap belajar atau kuliah hanya untuk bawahan-bawahan, sementara bos-bos dan CEO-CEO tak perlu belajar terlalu banyak

Filosofi di atas memang tak sepenuhnya salah, tapi juga tak sepenuhnya benar. Kalau kalian ingin jadi mereka, silahkan. Mereka kebanyakan memang lulus kuliahnya lama, atau bahkan ada yg di DO gara-gara terlalu ekstrim. Tapi apa kau rela orang tuamu jauh disana tiba-tiba menerima surat bahwa anaknya di DO? Tentu tidak. Mereka-mereka itu memang lulusnya lama atau GPA nya tidak bagus-bagus amat, tapi mereka punya kelebihan lain, misal mereka punya semangat bisnis yang kuat, jiwa sosial yang sangat2 tinggi, jaringan-jaringan yang luas, dan lain-lain. Kalau kalian kurang bagus di satu sisi, kalian harus wajib kudu punya kelebihan lain untuk menutupi kekurangan itu. 

At last and the most important thing, mungkin kalian akan lulus tidak di semester 8. Mungkin kalian harus menerima kenyataan itu. Kenyataan yang harus diterimadengan lapang dada memang. Ketika kau punya kekurangan, yakni lulusnya agak lama, apa kelebihan yang sudah kau persiapkan untuk menutupi kekuranganmu itu tadi? Sudah punya jaringa-jaringan yang luas? Sudah punya ilmu-ilmu lain yang kau kuasai begitu dalam? Punya bisnis untuk menunjang masa depanmu? Atau, kau punya kelebihan-kelebihan lain yang bisa menutupi kekuranganmu itu.di masa depan kelak. Neraca kelebihan dan kekuranganmu harus kau seimbangkan, bahkan mungkin kelebihanmu harus melebihi kekuranganmu.

So, wahai pejuang malas, harapan itu masih ada. Yak, MASIH ADA!! Selalu ada kemudahan-kemudahan di balik sebuah kesulitan. Jangan risau. Walau kau mungkin masih hidup lebih lama di kampus ini, jangan merasa rendah diri atau malu. Tunjukkan kalian memang punya alasan yang kuat mengapa kalian terlanjur menjadi seperti ini. Kalau kalian sudah lulusnya lama, GPA tak bagus2 amat, jaringan teman gak banyak, ilmu-ilmu lain malas menimbanya, bisnis tak punya, orang tua makin tua, satu per satu teman-teman kita menikah, dan jodohmu nampaknya belum mendekat, apa yang bisa kau lakukan ketika akhirnya diwisuda nanti? Melamar kerja? Melamar anak orang? Mengemis pekerjaan? Silahkan tentukan sendiri. 


      ---- mewakili keluh kesah beberapa teman di UGM dan kampus-kampus lain ----